Investasi Emas???

Ketika kita berbicara mengenai investasi, sebagian besar orang Indonesia akan langsung melayangkan pikirannya ke tiga serangkai investasi berikut: Emas, Properti, dan Pendidikan. Betul?

Mungkin ada yang bilang: loh kok saham nggak? Sekali lagi, para pembicara yang saya hormati, tiga hal tersebut adalah investasi yang paling umum yang diketahui oleh orang Indonesia. Hehehe.

Kemungkinan paling besar banyak orang tidak bilang saham adalah karena saham sangat identik dengan spekulasi.

Saya akan bahas satu persatu. Hasil pengamatan saya selama semingguan membawa workshop investasi di salah satu sekolah swasta di Bintaro menunjukan bahwa 100% responden setuju bahwa emas adalah alat investasi. Sayang sekali, menurut dalil investasi saya (pak bahasa keren dikit ya, dalil) emas tidak termasuk alat investasi.

Alasannya jelas: memiliki emas memang memberikan kesempatan untuk menjualnya di harga yang lebih tinggi di masa yang akan datang, namun tidak memberikan arus kas pasif. Lagipula, permintaan dunia akan emas tengah menurun. Apalagi kalau dibandingkan pada tahun 60an ketika banyak negara besar menggunakan sistem emas dalam keuangan mereka. Ditambah dengan adanya demam emas. Orang yang besar di zaman itu, masih sangat menyukai perhiasan emas. Kalau saya tanya teman-teman yang besar di tahun 90an hingga 2000an, mungkin sangat sedikit yang masih mengimpi-impikan memakai perhiasan penuh dari emas.

Nah, sekarang apabila kita memiliki tambang emas, apakah itu investasi? Jawabannya adalah sangat iya. Hehehe. Tanpa kita bekerja pun, tambang tersebut akan memberikan arus kas masuk ke kantong kita. Betul? Oh iya, kecuali kalau tambangnya tidak disewakan atau dikelola, tentu saja bukan (setidaknya belum) menjadi investasi. Hehehe.

Sampai jumpa di pos berikutnya yang akan membahas properti sebagai sarana investasi :)

Salam Investasi Pemuda Indonesia!

Ditulis oleh: Fanuel Akwila
LINE/Instagram: fanuelakwila
Facebook: Akwila Fanuel
E-mail: akwila.fanuel@gmail.com
Handphone: 087774523385