Mentari Pagi (Analisa 15 September 2015) by HIMA AE, Univ.MH.Thamrin
Market | Index | Change | Chg (%) | |||
FTSE ST (Singapore) | 2,871.47 | -16.56 | -0.57% | |||
NIKKEI 225 (Jepang) | 17,965.70 | -298.52 | -1.63% | |||
HANG SENG (Hong Kong) | 21,561.90 | 57.53 | 0.27% | |||
SSE Comp (China) | 3,114.80 | -85.44 | -2.67% | |||
DJIA (USA) (DOWI) | 16,370.96 | -62.13 | -0.38% | |||
S&P 500 (SPX) | 1,953.03 | -8.02 | -0.41% | |||
Rupiah (USD/IDR) | Rp 14,333 | -12.00 | -0.08% | |||
US Dollar Index (DXY) | $ 95.25 | 0.07 | 0.07% | |||
Crude Oil (WTI) (CL1!) | $ 44.28 | 0.28 | 0.64% | |||
Gold (XAU/USD) | $ 1,108.30 | -1.77 | -3.68% | |||
Coal (QL1!) | $ 42.50 | 0.00 | 0.00% | |||
Crude Palm Oil (CU1!) | $ 507.75 | 13.00 | 2.63% | |||
EUR/USD | $ 1.13066 | 0.00092 | -0.08% | |||
USD/JPY | 120.375 | 0.145 | 0.12% |
UPDATE IHSG
Senin, 14 September 2015
HIGH :
4.390,373
LOW :
4.365,568
CLOSE :
4.390,373 (+0,686%)
Trading
Value by Investor Type (Senin, 14
September 2015)
Investor Asing: 0,9 Triliun (33%)
Investor Lokal: 1,8 Triliun (67%)
Total sepanjang 2015:
Investor Asing: 434,5 Triliun (43%)
Investor Lokal: 574,2 Triliun (57%)
Foreign net BUY 101,23 Milyar
EIDO 18,80 -0,28 -1,47%
WASPADAI PROFIT TAKING,
IHSG POTENSIAL MELEMAH
Pada perdagangan
Senin (14/9/2015), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 29,905
poin (0,69%)
ke angka 4.390,373.
Sepanjang perdagangan Senin (14/9/2015), indeks mencapai level tertingginya di 4.390,373 yang merupakan level penutupan atau menguat 29,905 poin dan mencapai level terendahnya 4.365,568 atau menguat 5,100 poin.
Sepanjang perdagangan Senin (14/9/2015), indeks mencapai level tertingginya di 4.390,373 yang merupakan level penutupan atau menguat 29,905 poin dan mencapai level terendahnya 4.365,568 atau menguat 5,100 poin.
Pada hari ini IHSG kami proyeksikan berpotensi melemah
dikarenakan beberapa hal, bursa AS yang ditutup melemah tipis dan iShares MSCI
Indonesia juga ditutup melemah merupakan salah satu indikasi untuk IHSG
potensial melemah hari ini. Kemari, aksi beli asing sebesar Rp 101,23 Miliar.
Dari analisa teknikal, candle IHSG membentuk hammer kecil yang menandakan
setelah sempat menyentuh level terendah pada hari itu, IHSG berhasil mengakhiri
di level tertinggi yang sekaligus menjadi level penutupannya. Candle IHSG
mencoba melewati EMA 13, MACD terlihat masih muncul histogram positif, serta
stochastic juga terlihat akan naik.
1 1.
Wall Street Lesu di Awal Pekan
Bursa saham Wall
Street ditutup negatif pada perdagangan Senin awal pekan. Investor menunggu
keputusan rapat bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) pekan ini terkait
suku buga acuan. Selain itu, data ekonomi di China masih menunjukkan pelemahan.
"Semua orang menunggu The Fed," kata Analis, David Spika, dilansir
dariReuters, Selasa (15/9/2015). Indeks saham Dow Jones turun
62,13 poin (0,38%) ke 16.370,96. Indeks S&P 500 turun 9,02 poin (0,41%) ke
1.953,03. Indeks Nasdaq turun 16,58 poin (0,34%) ke 4.805,76.
2. China
Jadi Pemegang Utang Terbesar AS, Jumlahnya Rp 50.400 Triliun
Prediksi
bahwa China akan menyetop pembelian surat utang pemerintah AS, menimbulkan
kekhawatiran, biaya bunga utang pemerintah AS akan makin meningkat ke depan.
Karena itu, bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) diprediksi bakal
menaikkan bunga acuannya pekan ini, sehingga surat utang pemerintah AS bakal
menarik untuk investor.
3. Kalau
Ekonomi RI Kacau, Tak Mungkin Menkeu Dipilih Bank Dunia dan IMF
Kondisi
perekonomian Indonesia menjadi salah satu indikator terpilihnya Bambang. Karena
meski di tengah gejolak perekonomian global, Indonesia masih tetap tumbuh di
atas rata-rata perekonomian dunia. Semester I-2015 realisasi pertumbuhan
ekonomi Indonesia 4,7%.
4. WSKT raih kontrak
baru Rp 11,2 triliun
Kontrak-kontrak baru tersebut di antaranya Bendungan
Karian Rp214 miliar, Terminal Kuala Tanjung Rp734,5 miliar, dan Akses &
Duchting Utilitas terminal T3 Bandara Soekarno – Hatta Rp253 miliar. Lalu, Tol
MKTT senilai Rp399,7 miliar, pekerjaana tambahan kontrak di tol Ciawi –
Sukabumi Rp220 miliar, tol Balikpapan – Simpang KM 38 Rp285,5 miliar.Kemudian
proyek The Ritz Condo di Medan Rp425 miliar, Zalakka Hotel di Bali Rp224,8
miliar dan lain-lain.
Sumber: kontan.co.id, detik.com
REKOMENDASI
SAHAM
1.
Rekomendasi
saham Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
ALASAN:
1. Closing Candle UNVR berada diatas Tenkan-sen
dan Kijun-sen
2. Perpindahan Senkou span ke Senkou Span A diatas Senkou Span B
3. MACD golden cross
4. Chikou Span berada diatas harga
Daily
Trading Startegy :
Buy :
Rp40175 – Rp40325
Target Price : Rp42125 (Resistance 1)
Stop Loss : Rp37400 (Support 1)
No matter how long you have traveled in
the wrong direction, you can always turn around.
If you want to fly, you have to give up
the stuff that weighs you down.
A goal without a plan is just a wish.
Tell the truth or someone will tell it
for you. - Stephanie Klein
Be someone who makes someone else look
forward to tomorrow.
Love is always a demonstration - not just
a set of words or a feeling.
Team Mentari Pagi, dikreasikan oleh :
1. Sukma Dermawan
2. Arif Budiman
3. Fadli Rijal
4. Maria Elvani Situmorang
5. Sienna Sofiadi
6. Ellyana Saraswati
7. Riski Afriola
8. Priscilla Erick Setyawan
9. Liani Saputri
9. Liani Saputri
Uraian informasi, data – data, pendapat, saran atau rekomendasi maupun
ilustrasi atau material apapun yang terdapat didalam dokumen ini seluruhnya
mewakili pendapat dari “Himpunan Mahasiswa Analis Efek” Universitas MH.Thamrin.
Seluruh data dan penilaian berasal dari sumber yang kami anggap benar juga
dapat diandalkan, namun “Himpunan Mahasiswa Analis Efek” tidak dapat menjamin
keakuratan dan kelengkapannya. “Himpunan Mahasiswa Analis Efek” tidak terikat
apapun dari penggunaan dokumen ini. Dokumen ini semerta-merta hanya untuk
sebagai gambaran investasi yang tidak mengikat para investor atau para calon
investor dan “Himpunan Mahasiswa Analis Efek” tidak menjamin atas ketepatan
dari hasil riset ini. Keputusan untuk berinvestasi sepenuhnya berada ditangan
investor atau calon investor, kami berharap investor atau calon investor dapat
merencanakan investasinya dengan cerdas.
No comments:
Post a Comment