MENTARI PAGI, 8 SEPTEMBER 2015
Market | Index | Change | Chg (%) | |||
FTSE ST (Singapore) | 2,852.41 | -11.40 | -0.40% | |||
NIKKEI 225 (Jepang) | 17,860.47 | 68.31 | 0.38% | |||
HANG SENG (Hong Kong) | 20,583.52 | -257.09 | -1.23% | |||
SSE Comp (China) | 3,080.42 | -79.75 | -2.52% | |||
DJIA (USA) (DOWI) | 16,102.38 | -272.38 | -1.66% | |||
S&P 500 (SPX) | 1,921.22 | -29.91 | -1.53% | |||
Rupiah (USD/IDR) | Rp 14,295 | 20.00 | 0.14% | |||
US Dollar Index (DXY) | $ 96.14 | -0.07 | -0.07% | |||
Crude Oil (WTI) (CL1!) | $ 44.62 | -1.43 | -3.11% | |||
Gold (XAU/USD) | $ 1,119.60 | -1.80 | -0.16% | |||
Coal (QL1!) | $ 42.93 | -0.02 | -0.05% | |||
Crude Palm Oil (CU1!) | $ 476.50 | -3.50 | -0.73% | |||
EUR/USD | $ 1.11596 | -0.00093 | -0.09% | |||
USD/JPY | 1.11596 | -0.00096 | -0.08% |
UPDATE IHSG
Senin, 7 September 2015
HIGH : 4.398,009 -0,39%
LOW : 4.297,821 -2,66%
CLOSE : 4.301,365 -2,58%
Trading Value by Investor Type (Senin, 7 September 2015)
Investor Asing: 1,0 Trilliun (32%)
Investor Lokal: 2,2 Trilliun (68%)
Total sepanjang 2015:
Investor Asing: 427,6 Trilliun (43%)
Investor Lokal: 560,7 Trilliun
(57%)
PASAR DUNIA
OVERVIEW
Pada perdagangan Senin (7/9/2015),
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 113,978 poin
(2,58%)
ke angka 4.301,365.Sepanjang
perdagangan Senin (7/9/2015), indeks mencapai level tertingginya di 4.398,009 atau melemah 17,334 poin dan
mencapai level terendahnya 4.297,821 atau
melemah 117,522 poin.
Pada hari ini IHSG kami proyeksikan berpotensi kembali
terkoreksi dikarenakan beberapa faktor, antara lain bursa AS yang kembali turun
cukup dalam kemarin, serta aksi net foreign sell yang kembali tercatat sebesar
Rp491,5 Miliar. Dari analisa teknikal, candle IHSG membentuk red marubozu yang
menandakan sepanjang perdagangan IHSG berada dalam zona merah, kemudian
indikator MACD terlihat muncul histogram negatif serta berpotensi terjadi death
cross, stochastic juga terlihat berbalik arah turun. IHSG kembali berpotensi
menguji support di 4.110 .
TOP TRADE
HOT NEWS
1.
Mood
Ekonomi Global Rusak Karena The Fed
Ini karena
masih adanya isu-isu soal kenaikan the Fed Amerika yang masih belum tahu kapan.
Sehingga itu juga berpengaruh. Eropa dan Jepang, ikut tidak bermood bagus,
bahkan harga-harga komoditas turun.
2. Tiru Korsel, Sofyan Djalil Bikin Komite Pemangkas Regulasi
Sudah menjadi rahasia umum bahwa hambatan investasi
di Indonesia yang terbesar berasal dari banyaknya perizinan, baik di tingkat
pusat maupun di daerah. Menteri Perencanaan Pembangunan (PPN)/Bappenas Sofyan
Djalil mengatakan bahwa saat ini ada 2.700 perizinan di tingkat Pemerintah
Daerah (Pemda). Untuk mengatasi hal tersebut, Sofyan mengatakan bahwa pihaknya
berencana membentuk komite nasional yang akan menata regulasi di tingkat daerah
yang dianggap menjadi hambatan ekonomi.
Pembentukan komite tersebut meniru keberhasilan
Pemerintah Korea yang berhasil memangkas regulasi di tingkat Pemerintah
Daerahnya hingga 47% dalam satu tahun sejak komite ini beroperasi.
3. Anjlok 2,58%, IHSG Mendarat di 4.301
Membuka perdagangan pagi
kemarin, IHSG turun 18,121 poin (0,41%) ke level 4.397,222 akibat tekanan jual
yang muncul akibat sentimen negatif yang beredar dari pasar global. Aksi jual
asing kembali terjadi. Menutup perdagangan awal pekan, Senin (7/9/2015), IHSG
terjun 113,978 poin (2,58%) ke level 4.301,365. Sementara Indeks LQ45 anjlok
25,915 poin (3,46%) ke level 723,932.
4.
Saham PGAS Anjlok, Ini Alasan BEI Tak Berlakukan Auto
Rejection
Saham PT
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. melorot 11,43% dari penutupan sehari
sebelumnya, tetapi tidak terkena auto
rejection.
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Nicky
Hogan memastikan emiten berkode sahamPGAS [2,800
20 (+0,7%)] tidak terkena auto rejection. “Karena auto rejection 10% dihitung dari harga pembukaan,”

5. WIKA Kerjakan Sembilan Proyek Senilai Rp3,6
Triliun
PT Wijaya Karya
(Persero) Tbk menyatakan, tengah mengerjakan sembilan proyek utama sekaligus
menjadi agenda prioritas pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan
infrastruktur senilai Rp3,6 triliun.
Sekretaris Perusahaan Suradi melalui siaran
pers, Senin (7/9) menuturkan, saat ini perseroan mengerjakan proyek Bendungan
Passelorang (Sulawesi Selatan) Rp463 miliar, Bendungan Keureto (Aceh) Rp403
miliar, proyek terminal kontainer New Priok (Jakarta Utara) Rp181,5 miliar.
Kemudian, jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi Tahap I
Rp355 miliar, jalan non tol Ciledug sebesar Rp351 miliar, bendungan Logung Jawa
Tengah Rp584,9 miliar, pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda Rp289,39
miliar, proyek double track Jatinegara-Manggarai senilai Rp363,36 miliar, dan
jalan tol Solo-Kertosono Rp625 miliar.
6. ADHI Yang Telah Ditunjuk Melalui Perpres Untuk
Menjalankan Proyek LRT
PT Adhi Karya
(Persero) Tbk (ADHI) [1,955
-40 (-2,0%)] yang telah
ditunjuk melalui Perpres untuk menjalankan proyek LRT akan segera menjalankan
proyek tersebut. Proyek kereta ringan yang digagas oleh Presiden Joko Widodo
(Jokowi) ini akan groundbreaking (pemancangan tiang perdana) pada 9 September
2015. LRT fase I membentang dari Cibubur di Jakarta Timur sampai Dukuh Atas di
Jakarta Pusat. Nilai proyek ini diperkirakan mencapai Rp 7T. Adhi Karya diberi
tugas mengembangkan LRT dari pinggiran Jakarta sampai ke pusat kota Jakarta
sedangkan Pemprov DKI diberi tugas mengembangkan LRT di dalam kota.

Sumber: okezone.com,
detik.com, ipotnews.com, bisnis,com
REKOMENDASI
SAHAM
Tidak ada saham yang direkomendasikan hari ini karena banyak saham yang masih terdiskon.
Good things come to those who believe, better things come to those who are patient, and best things come to those who don't give up
Uraian informasi, data – data, pendapat, saran atau rekomendasi maupun
ilustrasi atau material apapun yang terdapat didalam dokumen ini seluruhnya
mewakili pendapat dari “Himpunan Mahasiswa Analis Efek” Universitas MH.Thamrin.
Seluruh data dan penilaian berasal dari sumber yang kami anggap benar juga
dapat diandalkan, namun “Himpunan Mahasiswa Analis Efek” tidak dapat menjamin
keakuratan dan kelengkapannya. “Himpunan Mahasiswa Analis Efek” tidak terikat
apapun dari penggunaan dokumen ini. Dokumen ini semerta-merta hanya untuk
sebagai gambaran investasi yang tidak mengikat para investor atau para calon
investor dan “Himpunan Mahasiswa Analis Efek” tidak menjamin atas ketepatan
dari hasil riset ini. Keputusan untuk berinvestasi sepenuhnya berada ditangan
investor atau calon investor, kami berharap investor atau calon investor dapat
merencanakan investasinya dengan cerdas.
No comments:
Post a Comment